Jumat, 05 April 2013

Ku selalu mengingatmu



Ku selalu mengingatmu, meski ku tahu itu menyakitkan..

Ku buka handphone ku, tak ada lagi kamu yang selalu memenuhi inbox-ku, tak ada lagi ucapan selamat pagi dan selamat tidur untukku. Tak ada lagi canda tawamu yang selalu mengiriku dalam kebahagiaan, tak ada lagi leluconmu yang membuatku tartawa. Tak ada lagi tatapan yang membuat jantungku berdebar dan menyejukkan hati. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang selalu membuatku kuat akan setiap masalah yang menghampiriku. Tak ada lagi pelukanmu yang membuatku tentram dan merasa aman dekat denganmu. Kini, sekarang semua telah hilang, pergi menjauh dari  hidup ku dan pergi meninggalkan ku dan hidupku tak sama seperti dulu.

Aku berharap hari-hariku bisa berjalan dengan mulus seperti biasanya., walau tak ada kamu disampingku. Kini, aku mencoba menjalani semua aktivitasku seperti biasa. Dan aku bisa menjalani itu semua walau hatiku terasa kosong, hampa tanpa ada dirimu yang menemaniku setiap harinya. Tapi, aku harus tetap tegar dengan semua ini. Setelah kepergianmu, aku menyadari betapa aku mencintaimu. Setelah kepergianmu, aku mendapatkan banyak pelajaran hidup berharga yang aku dapatkan. Setelah kepergianmu, kamu merampas semua cinta dan kebahagiaan yang kupunya, kamu memang pandai memikat hati dan seharusnya kau tak pernah melakukan itu, hati ku kau larikan ke tempat asing yang justru tak tahu dimana keberadaannya. Siksaanmu begitu besar untukku, dan aku terlalu lemah untuk mendapatkan cobaan ini, aku begitu lemah untuk mendapatkan goresan luka di benakku yang semakin hari semakin bertambah. Kepergianmu hati ini menangis kehidupanku kelabu tak lagi berwarna dan tak seindah saat dulu masih bersamamu.

Kini ku tersadar,semuanya salahku seharusnya aku tak pernah melakukan itu yang melukai hatimu dan persaanmu, aku menyesal telah bertindak sebodoh itu tapi aku tak pernah menyesal untuk menerima jika kita tak lagi bersama, untuk membuat cerita indah yang pernah aku kutuiskan bersama kamu di dunia ini. Jujur, aku menyesal setelah kamu benar-benar pergi meninggalkanku disini bersama bayanganmu. Aku menyesal telah membuatmu kecewa, padahal aku tak bermaksud mengecewakanmu. Aku menyesal terlalu memikirkan hati dan emosiku yang membuat kamu benar dan nyata pergi untuk selamanya dari kehidupan ku. Mengapa aku sebodoh ini?

Aku tak pernah membalas semua kebaikanmu padaku, dan aku tak pernah mencoba mengerti seperti kamu yang selalu mengerti aku. Bahkan aku selalu melampiaskan semua amarahku padamu, dan anehnya kamu yang meminta maaf padaku dan selalu saja tersenyum dengan sikapku. Seringkali aku membohongimu tapi tak bermasud untuk membohongi mu hanya saja aku tidak ingin melakukan hal itu tetapi setelah kau pergi aku sadar semua yang kau perintah adalah yang terbaik untukku dan semua itu aku langgar karena keegoisanku. Setiap kamu ingin bertemu denganku, aku sering menolak. Kamu pernah berkata kalau aku itu egois, aku tak menerima kamu berbicara seperti itu kepadaku, dan aku marah. Aku baru tersadar aku memang egois, benar katamu.

Dia selalu melaksanakan apa kemauanku, tapi aku tak pernah melakukan apa yang kamu mau. Hingga saat itu terlihat kau mulai bosan dengan ku. Disaat itu lah aku mulai menyadari kamu memang lelaki yang baik, lelaki yang setia, lelaki yang bertanggung jawab. Disaat aku mulai mengakui kesalahan ku sikapmu malah berubah terhadapku, kau yang selalu mengatakan “I love you” tak pernah lagi kelaur dari mulut mu  dan tak pernah lagi terlihat di handpone ku . aku mulai mencobauntuk tidak marah dengan sikapmu yang seperti ini aku hanya membaca raut wajahmu dan sikapmu kepada ku. Dan aku sudah tak tau harus melakukan apa,aku mulai memberanikan diri untuk bertanyakepadamu tetapi semua itu tidak mendaptkan jawaban kau hanya menjawab dengan lelucon mu yang selalu kau lontarkan kepada ku yang membuat aku bingung harus melanjutkan pertanyaan ku atau tidak. Dengan berat hati aku memilih untuk tidak melanjutkan pertanyaan ku aku takut hal itu dapat membuatnya kecewa denganku.

Masalah pun memuncak aku tak dapat lagi menahan hal ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang ingin aku berikan kepada mu dan aku membutuhkan sekali jawaban dari pertanyaan ku. Kat-katapun terlontar dari mulutku semua yang aku rasakan aku curahkan didalam tulisan yangmembuat aku meneteskan air mata untuk yang kesekian kalinya. Ternyata kau tak menyukai semua perkataanku tentang kamu, dengan jawaban yang singkat dan kau tak lagi membalas pesan pesanku selanjutnya. Mungkinkah pertanyaanku menyinggung hatinya atau menyakiti hatinya sampai sekarang aku tak pernah mendapakan jawabna dari semua itu dan menjadi misteri dari percintaan ku denganmu.

Entah mengapa jika aku mengingat itu semua, beribu-ribu penyesalan selalu menghampiriku. Apakah kamu terluka karena ku?

Kita itu seperti saling menyakiti, seperti saling mendendam tanpa tahu apa permasalahan yang sebenarnya.

Aku menangis sejadi-jadinya di dalam heningnya malam, atas dasar bahwa aku memang benar mencintaimu. Aku merasa kehilangan sosok pahlawanku. Sementara aku selalu melihatmu dekat dengan orang itu, dan mengapa orang itu harus temanku sendiri? Kamu tak pernah tahu bahwa aku di sini menangis melihatmu bersamanya, aku cemburu..

Aku marah pada diriku sendiri, mengapa aku sulit untuk melupakanmu? Sedangkan kamu disana dengan mudahnya melupakanku.Tuhan..sungguh ini tak adil bagiku. Tolonglah aku Tuhan, aku tak ingin selalu terlarut dalam kesedihan ini.

Ingin rasanya aku hilang ingatan, agar aku tak mengenalimu dan kenangan dulu bisa terhapus di dalam memori otakku. Itulah jalan satu-satunya untuk saat ini. Hari berganti hari, aku terus menjalani hidupku tanpa dirimu. Dan aku merasa semakin hari aku selalu menyesali kesalahanku padamu. Apakah kamu disana sudah mendapatkan pengganti diriku? Aku tak pernah mengharapkan kamu, karena ku disini tak ingin membuatmu kecewa, dan jika takdir berkata lain, jika Tuhan menyatukan kita kembali suatu saat nanti itu adalah hal yang indah yang aku rasakan dan yang aku dapatkan. Apakah kamu disana selalu memikirkanku?seperti aku yang selalu memikirkanmu. Aku hanya ingin tahu isi hatimu saat ini. Apa kamu tak pernah berpikir tentang isi hatiku saat ini? yang semakin hari semakin mendung karena tak ada lagi yang menyinari hatiku. 

Di dalam mimpiku kamu selalu ada untukku, dan kamu milikku. Tapi ternyata, di dalam kehidupan nyata, kau hanyalah mimpi untukku dan aku sulit menggapaimu kembali. Tak ada hal yang mampu ku perjuangkan selain membiarkanmu pergi dan merelakanmu untuk orang lain yang pantas menapatkanmu. Aku berusaha menikmati kesedihanku, kesakitanku hingga ku terbiasa akan semua hal itu. Aku selalu meneteskan air mata untukmu, padahal setiap butiran air mata yang jatuh itu semakin aku merindukanmu dan sulit untuk melupakanmu. Kini aku merasa jatuh cinta padamu yang bukan milikku lagi. Aku buang rasa ini kelaut laus dan di sambut bahagia oleh angin laut yang berhembus, aku berharap jika kau berlayar nanti kau akan merasakan hembusan angin dan mengetahui ombak besar yang menggambarkan seberapa besar cinta ku padamu.

Tapi aku punya Tuhan,dan orang orang yang aku cintai dan aku tak tau mereka mencintaiku atau tidak. Aku percaya Tuhan..Tuhan pasti sedang menguji kesabaranku saat ini, dan pasti ada jalan keluar di balik ini semua. Mungkin di mataku kamu yang terbaik untukku, tapi belum tentu kata Tuhan kamu yang terbaik untukku. Terimakasih kau telah membuat catatan indah yang dapat ku tulis dan aku rasakan, yang membuat aku sadar tentang arti kehidupan, akutakpernah menyesal pernah bersamamu. Orang yang menjadi jdohmu nanti amat beruntuk mendapatkan jodoh sepertimu Aku percaya dan yakin bahwa skenarioTuhan adalah yang paling indah aku yakin Tuhan akan memberikan ku orang yang terbaik darimu .

Masa lalu


Masa lalu

Masa itu…
Masa itu adalah masa lalu
Masa lalu ku adalah masa depan ku
Namun ketika ku terbangun dari hibernasiku
Masa lalu ku telah menghilang
Tertegun aku melihat ini
Keadaan yang tidak pernah pasti
Ini mudah untuk diucapkan
Namun sulit untuk dilakukan
Satu kisah telah menjadi memori
Memori yang tak ada akhir pasti

Hati ini telah mati
KetIka kau pergi dan tak kembali
Berharap ku menjadi langit
Yang berdiri kokoh walau tak bertiang
Tapi.. aku ini bukan Tuhan
Aku juga bukan malaikat
Aku adalah aku
Seseorang yang tetap setia menunggu masa itu